Maket KCR-40 produksi PT. Palindo Marine Industri dipamerkan di Indo Defence 2010. (Foto: Berita HanKam)
27 Februari 2010, Batam -- (ANTARA Jatim): Perusahaan galangan kapal PT Palindo Marine Industri di Batam memproduksi kapal perang Indonesia yang akan digunakan TNI AL dalam mengamankan perairan laut Indonesia.
"Indonesia patut berbangga karena memiliki putra putri yang mampu membuat kapal perang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat meninjau pembuatan kapal perang, Minggu.
Menteri mengatakan pembuatan kapal perang yang diberi nama KRI Celurit-641 itu merupakan terobosan baru yang membanggakan dari industri galangan kapal di Batam.
KRI Celurit-641 buatan lulusan Institut Teknologi Surabaya itu dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco), Meriam caliber 30 MM 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali.
Diperkirakan kapal itu mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot dan menembakkan rudal C-705 hingga ratusan meter jauhnya.
Rudal anti-kapal C705 mampu menjangkau sasaran sejauh 140 km dengan membawa hulu ledak seberat 130 kg. Indonesia diberitakan akan memproduksi rudal anti-kapal buatan Cina di dalam negeri, guna mempersenjatai kapal cepat rudal produksi dalam negeri. (Foto: 2jjj.com)
Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun.
Menurut Menhan, kontsruksi KRI Celurit cocok mengarungi wilayah NKRI yang dikelilingi pulau-pulau kecil.
Desain dan teknologi yang dimiliki kapal diharapkan mampu membantu tugas TNI AL mengamankan NKRI dari segala ancaman di laut.
Di tempat yang sama, Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangkoarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio mengatakan KRI Celurit-461 akan memberikan dampak psikologis positif bagi jajaran TNI AL karena Indonesia mampu membuat kapal perang canggih dan cepat.
"Kapal ini memiliki teknologi yang tidak kalah bagusnya dari kapal-kapal buatan negara lain. Indonesia patut berbangga karena mampu memproduksi kapal perang sendiri," kata dia.
Sumber: ANTARA Jatim
27 Februari 2010, Batam -- (ANTARA Jatim): Perusahaan galangan kapal PT Palindo Marine Industri di Batam memproduksi kapal perang Indonesia yang akan digunakan TNI AL dalam mengamankan perairan laut Indonesia.
"Indonesia patut berbangga karena memiliki putra putri yang mampu membuat kapal perang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat meninjau pembuatan kapal perang, Minggu.
Menteri mengatakan pembuatan kapal perang yang diberi nama KRI Celurit-641 itu merupakan terobosan baru yang membanggakan dari industri galangan kapal di Batam.
KRI Celurit-641 buatan lulusan Institut Teknologi Surabaya itu dilengkapi dengan sistem persenjataan modern berupa Sensor Weapon Control (Sewaco), Meriam caliber 30 MM 6 laras sebagai Close in Weapon System (CIWS) serta peluru kendali.
Diperkirakan kapal itu mampu berlayar dengan kecepatan 30 knot dan menembakkan rudal C-705 hingga ratusan meter jauhnya.
Rudal anti-kapal C705 mampu menjangkau sasaran sejauh 140 km dengan membawa hulu ledak seberat 130 kg. Indonesia diberitakan akan memproduksi rudal anti-kapal buatan Cina di dalam negeri, guna mempersenjatai kapal cepat rudal produksi dalam negeri. (Foto: 2jjj.com)
Kapal dengan teknologi tinggi itu memiliki spesifikasi panjang 44 meter, lebar 8 meter, tinggi 3,4 meter dan sistem propulasi fixed propeller 5 daun.
Menurut Menhan, kontsruksi KRI Celurit cocok mengarungi wilayah NKRI yang dikelilingi pulau-pulau kecil.
Desain dan teknologi yang dimiliki kapal diharapkan mampu membantu tugas TNI AL mengamankan NKRI dari segala ancaman di laut.
Di tempat yang sama, Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangkoarmabar) Laksamana Muda TNI Marsetio mengatakan KRI Celurit-461 akan memberikan dampak psikologis positif bagi jajaran TNI AL karena Indonesia mampu membuat kapal perang canggih dan cepat.
"Kapal ini memiliki teknologi yang tidak kalah bagusnya dari kapal-kapal buatan negara lain. Indonesia patut berbangga karena mampu memproduksi kapal perang sendiri," kata dia.
Sumber: ANTARA Jatim
No comments:
Post a Comment