Panser kanon produksi PT. PINDAD. (Foto: Berita HanKam)
14 Maret 2011, Bandung -- (bisnis-jabar.com): PT Pindad akan mengembangkan kendaraan tempur tank ringan kanon mulai 2014 untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI Angkatan Darat.
Dirut Pindad Adik Avianto Soedarsono mengemukakan rencana tersebut merupakan upaya untuk menjawab kebutuhan panser dan tank TNI AD yang saat ini 90% dipasok produk asing.
Dia mengemukakan model tank ringan kanon akan merujuk pada model tank ringan yang ada di dunia saat ini seperti produk K-21 buatan Doosan Infracore Korea Selatan maupun buatan Turki.
Tank ringan memiliki bobot antara 15 ton-25 ton dengan dua jenis penggerak kendaraan berupa ban atau rantai. Akan tetapi, ada pula tank ringan mancanegara lainnya dengan bobot melebihi 25 ton.
Adik mengatakan harga untuk tank ringan dengan roda penggerak ban sekitar Rp40 miliar. Sedangkan berpenggerak rantai mencapai Rp50 miliar.
“Kami sedang membahas rencana ini dengan pemerintah TNI AD, dan pihak-pihak lainnya. Mudah-mudahan rencana pengembangan ini bisa direalisasikan dalam waktu dekat,” katanya hari ini.
Adik belum merinci kebutuhan TNI AD akan tank ringan. Menurut dia, perusahaan baru melangkah para proses persiapan dan studi.
Sumber: Bisnis Jabar
14 Maret 2011, Bandung -- (bisnis-jabar.com): PT Pindad akan mengembangkan kendaraan tempur tank ringan kanon mulai 2014 untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI Angkatan Darat.
Dirut Pindad Adik Avianto Soedarsono mengemukakan rencana tersebut merupakan upaya untuk menjawab kebutuhan panser dan tank TNI AD yang saat ini 90% dipasok produk asing.
Dia mengemukakan model tank ringan kanon akan merujuk pada model tank ringan yang ada di dunia saat ini seperti produk K-21 buatan Doosan Infracore Korea Selatan maupun buatan Turki.
Tank ringan memiliki bobot antara 15 ton-25 ton dengan dua jenis penggerak kendaraan berupa ban atau rantai. Akan tetapi, ada pula tank ringan mancanegara lainnya dengan bobot melebihi 25 ton.
Adik mengatakan harga untuk tank ringan dengan roda penggerak ban sekitar Rp40 miliar. Sedangkan berpenggerak rantai mencapai Rp50 miliar.
“Kami sedang membahas rencana ini dengan pemerintah TNI AD, dan pihak-pihak lainnya. Mudah-mudahan rencana pengembangan ini bisa direalisasikan dalam waktu dekat,” katanya hari ini.
Adik belum merinci kebutuhan TNI AD akan tank ringan. Menurut dia, perusahaan baru melangkah para proses persiapan dan studi.
Sumber: Bisnis Jabar
No comments:
Post a Comment